Galaksinewss.com,Lampung Barat- Terlihat dilapangan saat awak media survei saat ini proses pembangunan sangat lambat ,dan diduga ada pemborosan dana,pembangunan Pasalnya, sejak tahun 2020 hingga sampai saat ini belum selesai.
Kamis.(27/01/22)
Yang uniknya lagi, pembangunan gedung dengan anggaran dana belasan miliar rupiah tersebut, menjadi perbincangan hangat di masyarakat, karena sampai saat ini baru 60% terselesaikan.
Saat ini , dalam proses pembangunanya diindikasi banyak melakukan pelanggaran, sebab proyek tersebut terkesan siluman dan tidak transparan karena selama proses pengerjaanya tidak memasang papan informasi atau respelang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Lambar Annuh mengatakan, pembangunan gedung tersebut dilakukan dengan tiga tahap pengerjaan, untuk tahap pertama anggaran yang terserap Rp5 milyar lebih dan tahap kedua kembali dianggarkan sebesar Rp7 milyar lebih.
Ketika awak media mempertanyakan siapa pemilik PT. atau Cv yang mengerjakan gedung tersebut Kabid Cipta Karya itu terkesan bungkam.
“Yang jelas bang saya minta tolong jangan diganggu pekerjaan itu, nanti kontraktornya saya arahkan lekalian jangan ribut-ribut karna kalau sampai ribut dihawatirkan bisaemperhambat semuanya, lebih ini menjadi tanggung jawab kita semua gedung budaya Ini saat ini dinantikan masyarakat Lampung Barat,” katanya.
Terpisah salah satu pejabat eselon II Lambar dalam menanggapi hal tersebut mengatakan, “jika hanya sebatas Itu pembangunannya apa lagi sudah menelan banyak anggaran sebesar 12 milyar lebih sudah tentu kebesaran dan terkesan pemborosan anggaran karna, menurut informasi yang sampai kepada saya dari total anggaran tahap satu dan dua yang menelan angagran APBD sebesar 12 milyar lebih Sudah tentu anggaran tersebut sudah cukup pantastic dan menggiurkan,” ujarnya.
Sayangnya sang kontraktor saat hendak dikonfirmasi, terkesan menghindar bahkan hingga berita ini diterbitkan sang kontraktor belum dapat dikonfirmasi.
(DIKA)